Wilayahhomogen adalah wilayah yang dipandang dari aspek/kriteria mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat atau ciri-ciri kehomogenan ini misalnya dalam hal ekonomi (seperti daerah dengan stuktur produksi dan kosumsi yang homogen, daerah dengan tingkat pendapatan rendah/miskin dll.),geografi seperti wilayah yang mempunyai topografiatau iklim yang sama), agama, suku
Adaberbagai macam manfaat yang diperoleh dari pertambangan. pernyataan yang bukan manfaat dari pertambangan adalah A. menciptakan proyek padat karya . B. menambah pendapatan Negara. C. memajukan kegiatan industry. D. memajukan bidang transportasi dan komunikasi. E. meningkatkan pembangunan infrastruktur di perkotaan. 15.
TanamanBegonia - Berkebun menjadi salah satu hal yang menyenangkan. Pada masa pandemi ini kegiatan bercocok tanam di rumah sangat banyak digemari. Salah satunya adalah menanam tanaman hias seperti Begonia. Tanaman satu ini memiliki tampilan daun serta bunga yang unik dan indah sehingga sangat cocok dijadikan penghias rumah atau teras kita.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay.
Bercocok tanam sayuran secara hidroponik dalam green houseSistem bercocok tanam secara konvensional atau dengan media tanam tanah membutuhkan banyak air, kekawatiran serangan hama sudah menjadi momok bagi para petani, bercocok tanam hidroponik memberikan banyak keunggulan dibandingkan bercocok tanam di ladang, setidaknya ada 9 manfaat bercocok tanam secara pertanian dengan sistem hidroponik adalah proses pertanian berbasis air sebagai media tanam. Tanaman diberi nutrisi melalui air yang berfungsi sebagai media tanam, hal ini bisa mengatasi banyak masalah yang timbul jika bercocok tanam dengan media tanam Hemat Ruang Scroll untuk membaca Scroll untuk membaca Tanaman yang ditanam dengan media tanah perlu ruang yang cukup yang dibutuhkan akar untuk menemukan air dan semua nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan. Berarti bercocok tanam dengan media tanah memerlukan jarak tertentu satu sama lain agar akar bisa mendapatkan nutrisi tanpa harus berebut satu sama lain. Dalam sistem pertaniah hidroponik, akar tidak perlu menyebar karena air dan nutrisi dikirim langsung ke demikian sistem hidroponik dapat menanam lebih banyak dalam luasan yang sama dengan sistem berbasis Konservasi AirSistem pertanian dengan media tanam tanah atau di ladang menggunakan begitu banyak air untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Namun tidak semua air yang disiramkan pada tanaman efektif, ada sebagian yang menguap, terserap ke bumi, mengalir menjauh dari tanaman, sehingga sebagian besar tidak dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Pertanian sistem hidroponik menggunakan sekitar 10 kali lebih sedikit air dibanding bercocok tanam dengan media tanah, bahkan beberapa sistem mensirkulasi ulang air, sehingga mengurangi konsumsi air lebih banyak Pertumbuhan Lebih CepatTanaman yang ditanam dalam sistem hidroponik akan tumbuh 30% hingga 50% lebih cepat dibanding yang ditanam dengan media tanam tanah. Hal ini karena tanaman menerima sejumlah nutrisi yang ideal, dan jika ditanam di dalam ruangan green house, kemungkinan tanaman strees akibat lingkungan seperti cuaca lebih yang nyata terdapat pada sayuran daun seperti selada, sawi-sawian dan sayuran buah seperti tomat, dan cabe. 4. Kontrol NutrisiBercocok tanam sistem hidroponik memberi makan tanaman dengan melarutkan nutrisi yang dicampur dengan air, ini memberi kemudahan petani dalam mengontrol pemberian nutrisi bahkan bisa menentukan nutrisi apa saja yang akan diberikan dan dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman sudah menerima semua kebutuhan yang diperlukan dalam jumlah yang Tumbuh di dalam ruanganBercocok tanam dengan sistem hidroponik biasanya dilakukan dalam area green house, bahkan juga bisa dilakukan didalam ruangan walaupun harus dibantu dengan sinar lampu ultra violet untuk membantu proses fofosistesis tanaman. Sehingga menanam hidroponik dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa tergantung pada iklim dan Hasil Lebih BanyakBercocok tanam dengan sistem hidroponik menjanjikan efisiensi ruangan, tanaman bisa ditanam secara bersusun bahkan jarak antar tanaman bisa lebih padat, sehingga lebih banyak tanaman yang dapat ditanam di ruang kecil. Selain itu, tanaman lebih sehat dan tumbuh lebih cepat, sehingga bisa menghasilkan lebih banyak tanaman, lebih cepat tumbuhnya, dan dengan berat yang lebih yang dilengkapi dengan green house memungkinkan untuk tumbuh sepanjang tahun, tanpa tergantung pada cuaca atau musim, tanaman terus bisa berproduksi, panen bisa terus menerus. 7. Tidak Ada Erosi TanahHal yang menarik adalah sistem hidroponik tidak merusak tanah bahkan bisa ditanam pada kondisi lahan apapun. Bumi tetap terjaga, tidak ada pengrusakan, dan ladang hidroponik bisa dipindah Lebih Sedikit Bahan KimiaWalaupun sistem hidroponik bukan satu-satunya solusi untuk mengatai serangan hama, namun metode hidroponik menurunkan potensi serangan hama khususnya yang berasal dari lingkungan sekitar seperti serangga dan gulma yang menyita banyak tenaga untuk membersihkan, hal ini berpotensi menurunkan kebutuhan pestisida dan Tanaman Lebih SehatHasil pertanian hidroponik lebih sehat, kecil kemungkinan tertular penyakit yang berasal dari tanah, tanaman tidak perlu menyebarkan akarnya untuk mencari nutrisi sehingga tanaman lebih focus untuk tumbuh dan berkembang, sehingga hasilnya lebih cepat dan lebih besar dibanding ditanam dengan media tanah. Slamet Riyanto Hidroponik greenhouse ManfaatBercocokTanamHidroponik
Akibat pandemi COVID-19, kita dianjurkan untuk sebanyak mungkin menghabiskan waktu di rumah saja. Kemudian, mungkin kita menyadari muncul hobi baru teman-teman sekitar yang juga menghabiskan banyak waktu di rumah, salah satunya adalah bercocok tanam. Kegiatan bercocok tanam ini mungkin tadinya identik dengan hobi Oma dan Opa di rumah. Padahal, bercocok tanam tidak hanya untuk keindahan taman rumah saja, tapi juga bermanfaat untuk tubuh, lho! Jika selama ini tanaman hias hanya bisa kamu lihat di tempat umum, sekarang mungkin saatnya kamu punya sendiri di rumah. Kamu bisa memilih tanaman hias, bunga-bungaan, atau yang menghasilkan buah. Secara umum, setiap tanaman pasti punya manfaat baik untuk pemiliknya. Apabila kamu masih menimbang-nimbang mau mulai bercocok tanam di rumah, berikut Nusantics Blog berikan beberapa alasan mengapa kamu tak perlu ragu untuk bercocok tanam mulai sekarang! 1. Baik untuk Microbiome Tanah juga memiliki penghuninya sendiri, dari yang kelihatan sampai tidak kelihatan langsung oleh mata. Tanah dihuni oleh triliunan bakteri, jamur, virus, protozoa, dan makhluk berukuran mikro lainnya. Mereka bisa juga disebut sebagai microbiome tanah. Baca Juga Peran Mikroorganisme pada Tanah yang Sehat Tanah merupakan salah satu media yang dapat memberikan keragaman microbiome untuk tubuhmu. Keragaman microbiome dapat mendukung penyeimbangan fungsi kekebalan tubuh, sehingga tubuh dapat merespon dengan baik terhadap berbagai pemicu. Para ilmuwan berteori bahwa keragaman lingkungan tempat tinggal seseorang berdampak langsung pada kesehatan melalui microbiome. Hilangnya keragaman ini diduga menjadi penyebab munculnya disregulasi sistem kekebalan tubuh. Dengan bercocok tanam, kamu akan kontak langsung dengan tanah, memungkinkan microbiome tanah berpindah dan berkoloni di kulit kamu. Dari kulit, microbiome akan menemukan jalan hingga ke dalam tubuh dan bekerja sama dengan microbiome tubuhmu. Jadi, microbiome tanah mendukung sistem kekebalan tubuh sehingga kita juga jadi lebih sehat secara keseluruhan. Hasil riset dalam The Science of the Total Environment juga mengindikasikan bahwa paparan microbiome tanah dapat mengurangi kecemasan dan stres. Sungguh cocok untuk membantu kondisi kita yang sedang terkurung pandemi ini, kan? Baca Juga Hati-Hati, Keseringan Stres Membuat Kulit Sering Bermasalah! 2. Umumnya Dilakukan di Luar Ruangan Bercocok tanam di dalam ruangan boleh-boleh saja dan lebih mungkin dilakukan bagi yang tinggal di kawasan perkotaan dengan lahannya terbatas. Nah, buat kamu yang punya peluang bercocok tanam di luar ruangan, manfaatkan hal ini karena beraktivitas di luar ruangan sangat bermanfaat, lho. Dalam situs web hyperbiotics, para ilmuwan di tahun 1960-an menemukan bahwa udara luar dapat membunuh mikroba patogen penyebab penyakit yang menyebar melalui udara. Riset lanjutan pada tahun-tahun berikutnya pun membuktikan bahwa sinar matahari memberikan perlindungan dari patogen, serta tenaga bagi sel imun spesifik yang disebut T-Cell. Namun, untuk kamu yang tidak bisa bercocok tanam di luar ruangan dan ingin mendapatkan manfaatnya, kamu tetap bisa mengusahakan udara segar dan masuknya sinar matahari dengan membuka jendela, terutama saat pagi hari. 3. Mengajak Tubuh Tetap Aktif Apabila jadwal aktivitasmu penuh sehingga tidak selalu bisa berolahraga, bercocok tanam membantu memenuhi kebutuhan tubuh untuk bergerak dan berolahraga. Dari artikel yang dirilis Iowa State University, bercocok tanam dapat digolongkan sebagai latihan olahraga sedang yang membuat otot-otot bekerja dan membantu membakar kalori. Misalnya, menggali tanah menggunakan otot tubuh bagian atas, punggung, dan kaki, diperkirakan membakar 150 kalori setiap 30 menit pada wanita dan 197 kalori pada pria. Atau melakukan penyiangan dan membersihkan gulma tumbuhan yang muncul di sekitar tanaman budidaya dan tidak diinginkan, diperkirakan membakar 138 hingga 181 kalori setiap 30 menit. Berolahraga selama 30 menit dalam sehari dengan frekuensi 5 kali dalam seminggu dapat memperkuat kekebalan tubuh, sehingga menghabiskan waktu bercocok tanam tidak hanya membuat tubuh tetap aktif, tapi juga membuat tubuh lebih kuat melawan patogen. 4. Meringankan Stres dan Memperbaiki Suasana Hati Saat pandemi seperti ini, sepertinya stres sudah bukan hal asing, ya. Suasana hati pun bisa dengan cepat naik turun, karena membaca berita-berita tentang pandemi yang rasanya tak kunjung membaik. Nah, dengan bercocok tanam di luar ruangan, ternyata bisa membantu meningkatkan suasana hati dan meringankan stres, nih. Salah satu penelitian berjudul Gardening Promotes Neuroendocrine and Affective Restoration from Stress menemukan bahwa kegiatan bercocok tanam dan membaca buku sama-sama menurunkan level kortisol yang menjadi indikator stres dalam tubuh. Menariknya, kelompok yang bercocok tanam mengalami penurunan lebih signifikan dan suasana hati kembali positif sepenuhnya jika dibandingkan dengan kelompok pembaca yang suasana hatinya malah kadang jadi memburuk. Baca Juga Benarkah Mood Kamu Dipengaruhi Microbiome? 5. Memberikan Semangat Positif Berinteraksi dengan tumbuhan yang kamu tanam dan rawat dengan penuh perhatian ikut menumbuhkan kesabaran dan membangun kembali koneksi dengan alam. Bercocok tanam memberikan kamu harapan, tujuan, dan kontrol baru yang dapat dibawa ke dalam aspek lain dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bercocok tanam, kita bisa fokus dan ambil bagian dalam sesuatu yang positif. Perasaan senang saat melihat bibit mulai bertunas atau ketika tiba saatnya panen, akan selalu dinanti-nantikan dan membuat kamu jadi pribadi lebih positif. 6. Hasil Panen Sendiri Lebih Sehat Jika kamu mulai bercocok tanam dan menanam tumbuhan yang kelak dapat dikonsumsi, kamu dapat menjaga dan mengontrol tumbuhan tersebut agar tetap alami alias organik. Dengan mengurangi paparan pestisida, pupuk, dan kimia sintetis lainnya, hasil tanaman juga akan lebih sehat. Paparan terhadap kimia-kimia sintetis dalam sayur dan buah yang kita makan pada jangka panjang telah diasosiasikan dengan perkembangan kanker dan masalah kesehatan lainnya. Saat ini, telah banyak tersedia pilihan pestisida dan pupuk organik untuk mendukung cocok tanam organik. Dikutip dari situs web makanan yang ditanam sendiri secara organik mengandung lebih banyak vitamin dan mineral. Tentunya bukan rahasia lagi bahwa vitamin dan mineral sangat esensial bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan pencernaanmu. Nah, semoga keraguan kamu untuk mulai bercocok tanam dapat terjawab, ya. Tidak perlu langsung memilih tanaman yang butuh perawatan ekstra seperti paku gunung, gardenia, atau ketapang biola. Ada beberapa tanaman hias yang perawatannya mudah dilakukan, misalnya lidah buaya, kaktus, lavender, english ivy, lidah mertua, dan lain-lain. Kalau kamu masih punya banyak pertanyaan terkait kesehatan microbiome, mampir ke Nusantics Blog atau mampir ke laman Microbiome Story, ya! Referensi Bolen, Barbara. “Is Gardening Good for Your Stomach?” Verywell Health, 22 Dec. 2020, Liddicoat, Craig et al. “Naturally-diverse airborne environmental microbial exposures modulate the gut microbiome and may provide anxiolytic benefits in mice.” The Science of the total environment vol. 701 2020 134684. doi R, Aga. “Why We’ve Taken to Gardening This Year.” Hyperbiotics, 24 Apr. 2020, Rindels, Sherry. “Gardening for Exercise.” Horticulture and Home Pest News, 10 Nov. 1993, Van Den Berg, Agnes E., and Mariëtte H. G. Custers. “Gardening Promotes Neuroendocrine and Affective Restoration from Stress.” Journal of Health Psychology, vol. 16, no. 1, Jan. 2011, pp. 3–11, doi
manfaat dari kegiatan bercocok tanam di daerah pegunungan adalah